nurulhakim.sy_Bismillahirrahmanirrahim
#KonsultasiKesehatan bersama dr.H.Lalu Fauzan Hafidz, Sp.B, M.Biomed.
Edidi 3:
“Hernia (usus turun) jika dibiarkan bisa mengancam organ usus dan nyawa, jangan takut operasi sedini mungkin akan lebih baik”
Oleh: dr.H.Lalu Fauzan Hapidz, Sp.B, M.Biomed (Rumah Sakit Unram, Rumah Sakit Islam Siti Hajar Mataram, Dosen Fakultas Kedokteran Unram, Pembina Klinik Nurul Hakim, Alumni Nurul Hakim)
Hernia adalah turunnya lapisan yang diikuti dengan turun nya organ didalam nya, berupa tonjolan dari suatu organ atau jaringan melalui bukaan abnormal. Hernia biasanya paling sering sering melibatkan perut dan usus. Ada berbagai macam hernia yaitu Hernia Inguinalis (di selangkangan/lipatan paha), hernia Femoralis, Hernia ventralis, Hernia insisional, hernia diafragmatika. Fokus pembahasan disini adalah Hernia inguinalis (biasa disebut orang awam turun berok).
Keluhan tonjolan benjolan tersebut jika di tahap awal biasanya hilang timbul. Timbul jika ada tekanan di dalam dinding bawah perut seperti saat batuk, bersin, mengedan saat BAB dan BAK, mengangkat barang berat. Dan hilang saat posisi istirahat atau berbaring. Hal ini disebabkan kelemahan dinding bawah perut. Jika sudah lama, biasanya cincin hernia sudah elastis sehingga usus turun sampai ke kantung zakar(Scrotum).
Kasus emergency/Darurat pada pasien hernia terjadi jika usus yg turun terjepit dan tidak bisa kembali lagi ke dalam perut (Inkarserata, strangulata) sehingga aliran udara dan kotoran di dalam usus tersumbat dan menyebabkan kembung, nyeri hebat bahkan sampai mual muntah hingga sepsis( infeksi sistemik di seluruh sistem tubuh). Jika dibiarkan, potensi usus yg terjepit tidak mendapatkan aliran darah dapat menyebabkan usus menjadi nekrosis (busuk kehitaman). ini jika dibiarkan lama dapat menyebabkan kerusakan organ usus dan mengancam nyawa pasien.
Faktor resiko penyebab hernia adalah riwayat hernia pada keluarga, batuk kronis, mengejan saat BAB dan BAK, Kelebihan berat badan, merokok, pekerjaan mengangkat berat.
Jika menemukan gejala-gejala ini, segera periksakan ke Dokter Spesialis Bedah, agar dapat dilakukan tindakan operasi menutup defect(lubang) dinding perut yg lemah tersebut disertai pemasangan mesh(seperti jaring) sebagai penguat.
Referensi :
1. Bendavid, R., et al. 2010. The Abdomen Wall Hernia. p. 126-128. Springer Publishing
2. Gampiero, C. 2014. The Art of Hernia Surgery. p 56-57. Springer Publishing
3. Homan WP. 2011. The Hernia Book. p. 12-13. Springer Publishing
Oleh: dr.H. Lalu Fauzan Hapidz, SpB, M.Biomed
(Rumah Sakit Unram, Rumah Sakit Islam Siti Hajar Mataram, dan Dosen Fakultas Kedokteran Unram, Pembina Klinik Nurul Hakim, Alumni Nurul Hakim)
Konsultasi Kesehatan online : 085205859923
Salam sehat๐๐๐